RESIKO KEUANGAN
v Definisi
Resiko Keuangan
Resiko
keuangan adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada pembiayaan eksternal
(termasuk pasar modal dan bank) untuk mendukung operasi yang sedang
berlangsung. Resiko keuangan tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage
neraca, transaksi off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran
utang, likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas keuangan.
Perusahaan yang mengandalkan pada pihak eksternal untuk pembiayaan berisiko
lebih besar daripada yang menggunakan dana sendiri yang dihasilkan secara
internal. Manajemen resiko keuangan adalah suatu pendekatan yang mengelola
ketidakpastian dalam hal keuangan strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, mengurangi efek negatif
resiko,menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu dan mengelola
sumber daya yang ada untuk menangani atau mengelola masalah keuangan yang ada
untuk diperbaiki kearah yang lebih baik. Risiko
keuangan juga dapat diartikan segala
macam risiko yang
berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan,
seperti risiko operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai
tukar, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
v Tujuan
Manajemen Resiko Keuangan
Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko
pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun volatilitas harga
atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
1. Risiko
likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan
secara bebas
2. Diskontinuitas
pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga
secara bertahap
3. Risiko
kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko
tidak dapat memenuhi kewajibannya
4. Risiko
regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu
5. Risiko
pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan
6. Risiko
akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Selain itu pentingnya
manajemen resiko keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan setelah
adanya resiko dengan mengendalikan dan mengatasi resiko keuangan yang ada.Manajemen
resiko keuangan juga penting agar
manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang
dihadapi secara aktif. Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai
perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu
mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa
meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba
mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif
membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis.
v Tujuan
dibentuknya Manajemen Resiko
Pertama,
manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada
risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki
toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga
membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham
dan pemegang obligasi.
v Pentingnya
Peranan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang
baru saja direvisi, berisi panduan yang pertama kalinya memberikan tuntunan
yang universal terhadap akuntansi untuk derifatif keuangan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
·
Tujuan
dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
·
Deskripsi
pos – pos yang dilindung nilai.
·
Identifikasi
risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai.
·
Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai.
·
Jumlah
yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
·
Justifikasi
awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar.
·
Penilai
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan.
Akuntan manajemen juga membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
v Peramalan
atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan
kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor-faktor berikut ini :
·
Perbedaan
Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
·
Neraca
Perdagangan (balance of trade)
·
Neraca
pembayaran (balance of payment)
·
Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and
debt capacity)
·
Anggaran
nasional (national budget)
·
Kurs
forward (forward exchange quotations)
·
Kurs
tidak resmi (unofficial rates)
·
Perilaku
mata uang terkait (behavior of related currencies)
·
Perbedaan
suku bunga (interest rate differentials)
·
Harga
opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
v Mendefinisikan
dan Menghitung Resiko Translasi dan Menghitung Resiko Transaksi
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap
potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi
risiko, yaitu translasi dan transaksi.
1.
Potensi
Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur
pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan
eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba
yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi
resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam
mata uang induk perusahaan berubah.
2.
Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan
kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang
suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan
afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang
kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko
telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat
melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk
menghilangkan kerugian potensial.
v Mengetahui
Strategi Perlindungan Nilai Tukar dan Perlakuan Akuntansi yang Diperlukan
·
Strategi
Perlindungan
Strategi perlindungan ada 4 macam, antara lain :
1.
Lindung
Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan
dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
2.
Lindung
Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel –
variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
3.
Lindung
Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
4.
Lindung
Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing
yang dihadapi.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Risiko_keuangan
http://pipitfrita.wordpress.com/2013/04/11/manajemen-resiko-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar